Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas). adalah metode pengelasan presisi tinggi. Elektroda tungsten adalah bahan elektroda intinya, yang sangat penting untuk kualitas dan efisiensi pengelasan. Memilih elektroda tungsten yang tepat dapat meningkatkan hasil pengelasan dan memperpanjang umur peralatan.
1. Memahami jenis-jenis elektroda tungsten
Terutama ada jenis elektroda tungsten berikut ini, masing-masing dengan kinerja unik dan cakupan aplikasinya.
Elektroda tungsten murni: biasanya digunakan untuk pengelasan DC, cocok untuk pengelasan baja tahan karat, aluminium dan paduannya, dengan kinerja suhu tinggi yang baik dan ketahanan oksidasi.
Elektroda tungsten-cerium: cocok untuk pengelasan DC dan AC, terutama kinerja luar biasa dalam pengelasan frekuensi tinggi, stabilitas busur yang baik, mudah untuk memulai.
Elektroda tungsten-kalium: cocok untuk pengelasan AC, dapat meningkatkan stabilitas busur, cocok untuk pengelasan paduan aluminium dan paduan magnesium.
Elektroda tungsten-zirkonium: elektroda tungsten dengan tambahan zirkonium memiliki ketahanan oksidasi yang lebih baik pada suhu tinggi dan cocok untuk aplikasi pengelasan dengan permintaan tinggi.
Memahami berbagai jenis elektroda tungsten dan karakteristiknya adalah langkah pertama dalam memilih elektroda yang sesuai.
2. Pilih sesuai dengan bahan las
Jenis bahan las berdampak langsung pada pemilihan elektroda tungsten. Logam dan paduan yang berbeda memiliki persyaratan elektroda yang berbeda.
Baja tahan karat: Biasanya elektroda tungsten murni atau tungsten-cerium dipilih untuk memastikan stabilitas busur dan efek pengelasan yang baik selama pengelasan.
Paduan aluminium dan aluminium: Disarankan untuk menggunakan elektroda tungsten-kalium, yang memiliki kinerja baik dalam pengelasan AC dan cocok untuk pengelasan aluminium.
Paduan magnesium: Elektroda tungsten-kalium juga diperlukan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang lebih baik.
Pastikan elektroda tungsten yang sesuai untuk bahan yang dilas dipilih untuk meningkatkan kualitas dan stabilitas pengelasan.
3. Kemampuan beradaptasi proses dan peralatan pengelasan
Proses pengelasan yang berbeda (seperti DC dan AC) memerlukan karakteristik elektroda yang berbeda. Saat memilih elektroda tungsten, jenis peralatan las yang digunakan dan proses pengelasan harus dipertimbangkan.
Pengelasan DC: Sangat cocok untuk menggunakan elektroda tungsten murni atau elektroda tungsten-cerium, yang terakhir dapat memberikan stabilitas busur yang lebih baik.
Pengelasan AC: Disarankan untuk menggunakan elektroda tungsten-kalium atau elektroda tungsten-cerium, yang berkinerja baik dalam pengelasan AC.
Memastikan bahwa elektroda yang dipilih kompatibel dengan peralatan pengelasan akan sangat meningkatkan kelancaran proses pengelasan.
4. Pemilihan arus pengelasan dan diameter elektroda
Ukuran arus pengelasan dan diameter elektroda juga akan mempengaruhi efek pengelasan. Arus yang lebih besar memerlukan elektroda yang lebih tebal, sedangkan arus yang lebih kecil cocok untuk elektroda yang tipis.
Diameter elektroda: Pilih diameter elektroda yang sesuai dengan ketebalan pengelasan dan kekuatan pengelasan yang diperlukan. Secara umum, semakin besar diameter elektroda, semakin besar pula arus yang dapat ditahannya.
Pengaturan saat ini: Sesuaikan nilai arus yang sesuai dengan ketebalan dan jenis bahan las untuk memastikan elektroda dapat mempertahankan kondisi kerja yang baik.
Memilih diameter dan arus elektroda yang sesuai akan membantu mencapai efek pengelasan yang ideal.
5. Pertimbangan lingkungan pengelasan
Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban dan komposisi gas di lingkungan pengelasan juga akan mempengaruhi pemilihan elektroda tungsten. Di lingkungan yang keras, disarankan untuk memilih elektroda tungsten dengan ketahanan oksidasi lebih tinggi dan ketahanan suhu tinggi untuk memastikan kualitas pengelasan.