Untuk pengelasan baja tahan karat, elektroda tungsten thoriated 2% banyak digunakan untuk pengelasan baja tahan karat. Mereka menawarkan stabilitas busur yang baik, emisi elektron yang sangat baik, dan ketahanan yang tinggi terhadap kontaminasi. Namun, karena kekhawatiran tentang radioaktivitas thorium, beberapa pengguna lebih memilih alternatif lain. Elektroda tungsten ceria 2% juga cocok untuk pengelasan baja tahan karat. Mereka memberikan awal dan stabilitas busur yang baik dan menawarkan alternatif ramah lingkungan untuk tungsten thoriated.
Pengelasan aluminium memerlukan elektroda tungsten dengan karakteristik khusus karena konduktivitas termal logam dan lapisan oksida. Tungsten Murni (Ujung Hijau): Elektroda tungsten murni terutama digunakan untuk pengelasan aluminium AC (arus bolak-balik). Mereka cocok untuk lembaran aluminium yang lebih tipis tetapi mungkin tidak memberikan stabilitas busur terbaik pada arus listrik yang lebih tinggi. Elektroda tungsten lantanasi 1,5% juga cocok untuk pengelasan AC pada aluminium. Mereka menawarkan stabilitas busur yang lebih baik dan peningkatan kinerja pada arus listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan tungsten murni. Elektroda tungsten berzirkonia merupakan pilihan alternatif untuk pengelasan aluminium AC. Bahan ini memberikan stabilitas busur yang baik dan memiliki risiko kontaminasi tungsten yang lebih rendah dibandingkan tungsten murni.